Desa Ngulungwetan

Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian serius, terutama di desa-desa di Indonesia. Desa Ngulungwetan, sebagai bagian dari upaya pembangunan berkelanjutan, juga menghadapi tantangan terkait stunting. Dalam rangka penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) Tahun 2025, rembuk stunting menjadi salah satu agenda utama untuk mencari solusi bersama dalam menanggulangi masalah ini.

Tujuan Rembuk Stunting

Rembuk stunting ini bertujuan untuk merumuskan langkah-langkah strategis yang dapat diterapkan dalam program pengentasan stunting di Desa Ngulungwetan. Selain itu, rembuk ini juga dimaksudkan untuk melibatkan berbagai pihak, mulai dari perangkat desa, tenaga kesehatan, tokoh masyarakat, hingga masyarakat umum, dalam upaya pencegahan dan penanganan stunting.

Latar Belakang Stunting di Desa Ngulungwetan

Stunting, yang merujuk pada kondisi pertumbuhan anak yang terhambat akibat kekurangan gizi kronis, menjadi masalah serius di Desa Ngulungwetan. Faktor-faktor penyebab stunting di antaranya adalah kurangnya asupan gizi yang seimbang, sanitasi yang buruk, serta minimnya akses terhadap layanan kesehatan yang memadai.

Kegiatan Rembuk Stunting

Rembuk stunting di Desa Ngulungwetan dilaksanakan dengan melibatkan berbagai pihak terkait. Kegiatan ini meliputi beberapa tahapan sebagai berikut:

Pemaparan Data dan Fakta
Puskesmas dan pemerintah desa memaparkan data terkini mengenai prevalensi stunting di Desa Ngulungwetan. Data ini digunakan sebagai dasar untuk memahami skala masalah dan untuk merencanakan langkah-langkah intervensi yang tepat.

Diskusi dan Identifikasi Penyebab
Para peserta rembuk mendiskusikan berbagai faktor penyebab stunting di desa, baik faktor gizi, kesehatan, lingkungan, maupun sosial ekonomi. Diskusi ini bertujuan untuk menemukan akar permasalahan agar solusi yang diusulkan dapat tepat sasaran.

Penyusunan Program Intervensi
Dalam rembuk ini, berbagai pihak mengusulkan program-program yang dapat dijalankan pada tahun 2025, seperti:

Peningkatan kesadaran tentang pentingnya gizi ibu hamil dan balita.
Penyuluhan mengenai pola makan sehat dan gizi seimbang.
Pembangunan infrastruktur sanitasi yang memadai.
Penguatan layanan kesehatan di posyandu dan Puskesmas.
Program-program ini diharapkan dapat menurunkan angka stunting secara signifikan di Desa Ngulungwetan.

Penyusunan Anggaran dan Sumber Daya
Penyusunan anggaran untuk program intervensi menjadi bagian penting dalam RKPDes. Dana yang dibutuhkan akan dialokasikan dalam APBDes (Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa) dengan memperhatikan prioritas kebutuhan masyarakat dan kemampuan keuangan desa.

Evaluasi dan Monitoring
Dalam rembuk stunting ini, disepakati pula pentingnya sistem monitoring dan evaluasi untuk memastikan bahwa program yang telah disusun dapat berjalan dengan baik. Masyarakat desa juga diharapkan dapat berperan aktif dalam pengawasan dan pelaporan.

Peran Masyarakat dalam Pengentasan Stunting

Selain pemerintah desa dan tenaga kesehatan, peran masyarakat sangat vital dalam upaya penanggulangan stunting. Masyarakat diharapkan untuk lebih peduli terhadap pola makan keluarga, menjaga kebersihan lingkungan, serta mendukung anak-anak untuk mendapatkan pemeriksaan kesehatan secara rutin di posyandu.

Harapan untuk Masa Depan

Dengan dilaksanakannya rembuk stunting dalam rangka penyusunan RKPDes Tahun 2025, diharapkan Desa Ngulungwetan dapat mengurangi angka stunting secara signifikan. Partisipasi aktif dari semua pihak, mulai dari pemerintah, masyarakat, hingga sektor swasta, sangat diperlukan untuk mewujudkan desa yang sehat, cerdas, dan produktif.

Sebagai langkah awal, rembuk ini menjadi momentum penting untuk menyusun kebijakan yang berbasis pada data, melibatkan masyarakat secara langsung, dan memastikan keberlanjutan program penanggulangan stunting yang efektif. Dengan sinergi yang baik, bukan tidak mungkin masalah stunting di Desa Ngulungwetan dapat teratasi dalam waktu yang tidak terlalu lama.